Mencari
Tutup kotak pencarian ini.
logo kecil

Memahami Korosi Lokal: Penyebab, Jenis, dan Pencegahan

Daftar isi

Apa itu Korosi Terlokalisasi

Korosi Terlokalisasi mengacu pada fenomena korosi yang terjadi di area-area tertentu pada permukaan material, dan tidak terdistribusi secara merata di seluruh permukaan. Jenis korosi ini sering kali menyebabkan kerusakan yang lebih parah di area-area tertentu pada material.

korosi lubang

Jenis umum korosi lokal meliputi:

  • Korosi Pitting: Jenis korosi ini membentuk lubang atau rongga kecil pada permukaan logam, biasanya dipicu oleh area yang tidak memiliki lapisan pelindung, khususnya pada baja tahan karat atau logam paduan lainnya.
  • Korosi Celah: Terjadi pada ruang sempit atau celah tempat permukaan logam bersentuhan, membatasi aliran air dan oksigen, yang mendorong terjadinya korosi.
  • Korosi Berongga: Umum terjadi pada material seperti paduan aluminium, di mana korosi terkonsentrasi pada permukaan atau area kontak, membentuk cacat seperti lubang kecil.

Korosi lokal biasanya lebih berbahaya daripada korosi seragam karena dapat menyebabkan kerusakan parah dalam waktu singkat dan sulit dideteksi melalui metode pemeriksaan konvensional.

Karakteristik Korosi Terlokalisasi

Daerah Korosi Terkonsentrasi: Tidak seperti korosi seragam, korosi terlokalisasi hanya terjadi pada area tertentu pada material, sehingga mengakibatkan korosi yang dalam pada daerah tertentu, sedangkan bagian lain mungkin tidak menunjukkan kerusakan yang terlihat.

Tingkat Korosi Lebih Tinggi: Korosi lokal biasanya menyebabkan laju korosi yang lebih cepat di area tertentu, menyebabkan degradasi atau perforasi cepat di area tersebut, sementara korosi keseluruhan di permukaan tetap relatif rendah.

Sulit Dideteksi: Karena korosi hanya terjadi di area lokal, seringkali tidak mudah untuk mendeteksinya melalui inspeksi visual atau metode pemeriksaan permukaan secara berkala. Teknik pemeriksaan yang lebih tepat, seperti pengujian ultrasonik atau metode elektrokimia, biasanya diperlukan.

Contoh Korosi Terlokalisasi

Korosi Pitting pada Baja Tahan Karat:

Contoh: Di lingkungan air laut, pipa atau peralatan baja tahan karat dapat mengalami korosi. Air laut mengandung konsentrasi ion klorida yang tinggi, yang dapat merusak lapisan pasif pelindung pada baja tahan karat, yang menyebabkan terbentuknya lubang kecil dan dalam. Lubang ini dapat meluas dan menyebabkan kerusakan struktural yang serius.
Aplikasi Umum: Sistem pendingin air laut, reaktor kimia, peralatan kapal.

Korosi Lokal pada Penukar Panas:

Contoh: Pada penukar panas, korosi lokal dapat terjadi di area yang aliran airnya tidak merata atau tempat air terkumpul, terutama jika air tersebut mengandung ion korosif (misalnya ion klorida). Masalah ini umum terjadi pada sistem pendingin di industri petrokimia atau pembangkit listrik.
Aplikasi Umum: Kilang minyak, sistem pendingin pabrik kimia, penukar panas.

Cara Mencegah Korosi Lokal

Pencegahan Korosi Lokal umumnya melibatkan kombinasi tindakan seperti pemilihan material, optimalisasi desain, perawatan permukaan, pengendalian lingkungan, dan perawatan rutin. Berikut ini beberapa strategi pencegahan umum:

Pilih Bahan yang Cocok

Bahan Tahan Korosi: Langkah pertama dalam mencegah korosi lokal adalah memilih bahan dengan ketahanan korosi yang baik. Misalnya, baja tahan karat (seperti 304L, 316L), baja paduan tinggi, paduan berbasis nikel, dan paduan titanium efektif dalam mencegah korosi lokal di lingkungan tertentu.
Paduan Tahan Klorida: Di lingkungan dengan kadar klorida tinggi (seperti air laut atau air asin), penggunaan bahan tahan klorida, seperti baja tahan karat super dupleks (2205), Pelindung, atau Inconel, dapat mengurangi risiko korosi lubang dan celah.

Perawatan Permukaan

Pasivasi: Pasivasi baja tahan karat dan material lainnya dapat meningkatkan ketahanan terhadap korosi dengan membentuk lapisan pelindung pada permukaan, sehingga mengurangi terjadinya pengelupasan.
Perlindungan Pelapisan: Menerapkan pelapis (misalnya, poliuretan, epoksi, atau pelapis logam) untuk mengisolasi permukaan material dari media korosif dapat mengurangi sumber korosi.
Penghambatan Elektrokimia: Menggunakan metode perlindungan anodik atau katodik untuk menstabilkan potensial permukaan logam dapat membantu mencegah korosi lokal.

Optimasi Desain

Mengurangi Celah dan Zona Mati: Hindari desain yang menciptakan celah dan zona mati yang sulit dibersihkan atau memiliki saluran pembuangan, karena area ini rentan terhadap akumulasi air dan kurangnya aliran oksigen, sehingga menjadi titik panas untuk korosi lokal.
Hindari Konsentrasi Stres: Optimalkan desain untuk mencegah konsentrasi tegangan, terutama di area pengelasan, sambungan baut, dan zona transisi, di mana retak korosi tegangan (SCC) lebih mungkin terjadi.
Desain Drainase yang Tepat: Pastikan air dapat terkuras secara efisien dari pipa, wadah, dan peralatan lainnya untuk menghindari akumulasi air atau retensi kelembaban yang berkepanjangan, yang dapat mengurangi kemungkinan terjadinya korosi celah.

 

Dengan mengambil tindakan pencegahan ini, terjadinya korosi lokal dapat dikurangi secara signifikan, dan umur layanan peralatan dan struktur dapat diperpanjang.

Sumber Terkait
Perbarui preferensi cookie
id_IDID
Gulir ke Atas