Korosi celah adalah bentuk korosi lokal yang terjadi di celah sempit atau ruang terbatas pada permukaan logam, seperti yang terbentuk antara permukaan logam dan gasket, flensa, atau sambungan las. Di area ini, aliran fluida dibatasi, yang menyebabkan zat korosif (seperti klorida) terakumulasi dan konsentrasi oksigen menurun, yang memicu korosi.
Apa Penyebab Korosi Celah?
Korosi celah disebabkan oleh perbedaan komposisi kimia antara bagian dalam dan luar celah. Di ruang terbatas, oksigen dikonsumsi lebih cepat, yang menyebabkan konsentrasi oksigen di dalam celah lebih rendah dibandingkan dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini menciptakan sel elektrokimia, yang memicu korosi di daerah celah.
Material Apa yang Rentan terhadap Korosi Celah?
Bahan-bahan berikut lebih rentan terhadap korosi celah:
Baja Tahan Karat (terutama 304, 316, dll.): Baja tahan karat rentan terhadap korosi celah di lingkungan klorida.
Paduan Aluminium: Paduan aluminium juga rentan terhadap korosi celah, terutama di lingkungan asam atau setelah kerusakan mekanis.
Paduan Titanium: Meskipun aloi titanium memiliki ketahanan korosi yang kuat, aloi titanium dapat mengalami korosi celah pada kondisi tertentu, misalnya di lingkungan klorida pekat.
Paduan Nikel: Beberapa paduan berbahan dasar nikel, seperti Hastelloy dan Inconel, juga rentan terhadap korosi celah dalam kondisi tertentu.
Lingkungan Mana yang Mungkin Menyebabkan Korosi Celah?
Korosi celah biasanya terjadi di lingkungan berikut:
Lingkungan Klorida: Seperti air laut, air asin, dan larutan klorida, di mana ion klorida merupakan penyebab utama korosi celah.
Lingkungan Asam: Pada lingkungan pH rendah, logam lebih mungkin mengalami korosi celah, terutama jenis baja tahan karat tertentu.
Lingkungan Oksigen Rendah: Setiap ruang terbatas dengan konsentrasi oksigen rendah (seperti di bawah paking penyegel, sambungan flensa, dsb.) dapat menyebabkan korosi celah.
Bagaimana Mencegah Korosi Celah?
Langkah-langkah utama untuk mencegah korosi celah meliputi:
Memilih Material Tahan Korosi Klorida: Seperti baja tahan karat super dupleks (2205), paduan titanium, Hastelloy, Inconel, dll.
Pasivasi Permukaan: Pasivasi baja tahan karat dan material lain untuk meningkatkan stabilitas lapisan pelindung pada permukaan, mengurangi terjadinya korosi celah.
Perlindungan Pelapisan: Menerapkan lapisan pelindung, seperti lapisan poliuretan atau epoksi, untuk secara efektif mencegah media korosif bersentuhan dengan permukaan logam.
Inspeksi dan Pemeliharaan Rutin: Memeriksa permukaan peralatan secara teratur, terutama di lingkungan yang diketahui korosif, untuk memastikan tidak ada potensi masalah korosi celah.