Mencari
Tutup kotak pencarian ini.
logo kecil

Apa itu Korosi Alur?

Daftar isi

Apa itu Korosi Alur?

Korosi Alur adalah jenis korosi lokal yang biasanya terjadi di area tempat terbentuknya alur atau lekukan pada permukaan logam. Alur atau lekukan ini dapat disebabkan oleh proses produksi, kerusakan mekanis, atau keausan jangka panjang. Korosi alur biasanya terjadi di lingkungan korosif tempat permukaan logam tidak terekspos secara merata, yang menyebabkan korosi yang lebih cepat di area tertentu.

Penyebab umum korosi alur

  • Paparan cairan korosif: Permukaan alur sering kali mengumpulkan cairan korosif atau kotoran, yang mempercepat korosi.
  • Kurangnya aliran: Cairan mengalir buruk dalam alur, menyebabkan konsentrasi terlokalisasi dan semakin mengintensifkan reaksi korosi.
  • Konsentrasi tegangan: Cacat lokal atau titik konsentrasi tegangan pada permukaan logam dapat mengakibatkan efek korosi yang lebih kuat.

Kasus Korosi Alur

Pada baja karbon yang dilas dengan resistansi listrik (ERW) dan pipa baja paduan rendah, paparan air garam netral dapat menyebabkan korosi istimewa pada area sambungan las, yang mengakibatkan kebocoran dini. Korosi lokal selektif cenderung terjadi pada sambungan las, terutama di dekat garis fusi. Sambungan ERW yang terpapar lingkungan korosif lebih rentan terhadap korosi istimewa pada garis fusi.

Pipa minyak API 5L Kelas X-42 sepanjang 24 inci yang beroperasi lama di daerah gurun mulai mengalami korosi karena sel korosi elektrokimia terlokalisasi (efek anoda kecil/katoda besar) di alur yang tidak meleleh ini. Korosi menyebar dengan cepat, menyebabkan penipisan ketebalan logam yang berlebihan di dalam lapisan las, mencapai nilai kritis. Ketebalan dinding pipa baja turun di bawah ketebalan kritis yang dibutuhkan untuk menahan tekanan operasi, yang menyebabkan kegagalan daktail pada pipa.

Sumber: Korosi Alur pada Pipa Minyak Las Las

Korosi Alur

Pencegahan Korosi Alur

Korosi alur dapat dicegah dengan mengoptimalkan desain, memilih material yang tahan korosi, meningkatkan kehalusan permukaan, meminimalkan paparan terhadap lingkungan korosif, dan mengendalikan suhu dan laju aliran.

Tindakan spesifiknya termasuk menghilangkan cacat permukaan, memilih paduan atau pelapis yang tahan korosi, menghindari zona mati dan struktur seperti alur, melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan rutin, memastikan drainase yang tepat untuk mencegah akumulasi cairan, dan mengendalikan keberadaan zat korosif di lingkungan.

Dengan menerapkan metode ini, korosi alur dapat dikurangi, dan umur peralatan dapat diperpanjang.

Sumber Terkait
Perbarui preferensi cookie
id_IDID
Gulir ke Atas