Baja tahan karat, karena berbagai sifatnya yang unggul dan jangkauan aplikasinya yang luas, memainkan peran krusial dalam industri masyarakat modern, konstruksi, perlindungan lingkungan, sanitasi, dan sektor lainnya.
Karena keserbagunaannya, daya tahannya, dan hemat biayanya, produksi baja tahan karat telah meningkat dari tahun ke tahun di seluruh dunia.
Meskipun baja tahan karat memiliki beberapa karakteristik umum, komponen utamanya meliputi besi, kromium, nikel, molibdenum, dan logam lainnya, dengan fluktuasi harga nikel dan kromium berdampak signifikan terhadap harga baja tahan karat.
Langkah pertama dalam memilih opsi terbaik saat menggunakan baja tahan karat adalah mengidentifikasi paduan yang paling sesuai dengan produk Anda.
Mari kita lihat jenis-jenis umum dan pertimbangannya.

Jenis-jenis Baja Tahan Karat
Baja Tahan Karat Austenitik
- Karakteristik: Mengandung lebih banyak kromium (16%-26%) dan nikel (biasanya lebih dari 8%), terkadang mengandung molibdenum, yang menawarkan ketahanan korosi dan ketangguhan yang sangat baik. Tidak bersifat magnetis dan dapat diperkuat melalui pengerjaan dingin.
- Aplikasi: Banyak digunakan dalam peralatan pengolahan makanan, peralatan kimia, dekorasi bangunan, dll. Mutu yang umum meliputi 304, 316, dan 321.
Baja Tahan Karat Feritik
- Karakteristik: Mengandung lebih banyak kromium (10,5%-30%) dan biasanya tidak mengandung nikel. Produk ini hemat biaya dengan ketahanan korosi sedang, magnetis, dan kemampuan las yang buruk.
- Aplikasi: Digunakan dalam sistem pembuangan otomotif, mesin cuci, peralatan dapur, bahan dekoratif, dll. Mutu yang umum meliputi 430 dan 409.
Baja Tahan Karat Martensit
- Karakteristik: Mengandung karbon lebih tinggi, sehingga menghasilkan kekuatan dan kekerasan lebih tinggi, tetapi ketahanan korosi lebih rendah. Dapat dikeraskan melalui perlakuan panas dan bersifat magnetis.
Aplikasi: Terutama digunakan untuk pembuatan peralatan, bantalan, instrumen bedah, dll. Mutu yang umum meliputi 410, 420, dan 440C.
Baja Tahan Karat Dupleks
- Karakteristik: Menggabungkan karakteristik baja tahan karat austenitik dan feritik, menghasilkan kekuatan tinggi dan ketahanan korosi yang sangat baik, terutama tahan terhadap retak korosi tegangan klorida.
- Aplikasi: Banyak digunakan dalam industri perminyakan, kelautan, dan kimia. Mutu yang umum termasuk 2205 dan 2507.
Pengerasan Presipitasi Baja Tahan Karat
- Karakteristik: Mencapai kekuatan dan kekerasan yang sangat tinggi melalui perlakuan panas sambil mempertahankan ketahanan korosi yang baik.
- Aplikasi: Banyak digunakan dalam industri kedirgantaraan, nuklir, peralatan medis, dan aplikasi berkekuatan tinggi lainnya. Mutu yang umum termasuk 17-4PH dan 15-5PH.
Jenis baja tahan karat ini cocok untuk berbagai aplikasi tergantung pada komposisi kimia dan karakteristik kinerjanya, memenuhi berbagai kebutuhan mulai dari kehidupan sehari-hari hingga produksi industri.
Mutu Baja Tahan Karat
Mutu baja tahan karat adalah nomor atau nama standar yang digunakan untuk mengklasifikasikan dan mengidentifikasi berbagai jenis material baja tahan karat. Mutu dibedakan berdasarkan komposisi kimia dan karakteristik kinerja, yang membantu pengguna memahami sifat-sifat seperti ketahanan terhadap korosi, kekuatan, ketangguhan, dan kemampuan las untuk memilih material yang tepat bagi aplikasi mereka.
Sistem Penamaan untuk Mutu Baja Tahan Karat:
Standar AS (ASTM/SAE)
Sistem AS biasanya menggunakan tiga atau lima digit, misalnya, 304, 316, dan 410. Dua digit pertama menunjukkan jenis utama (misalnya, seri 300 untuk baja tahan karat austenitik), dan tiga digit terakhir menentukan komposisi baja yang tepat.
Contoh: 304 mengacu pada baja tahan karat austenitik dengan kromium 18% dan nikel 8%.
Standar Eropa (EN/ISO)
Sistem Eropa menggunakan kombinasi huruf dan angka, biasanya dimulai dengan “X” diikuti dengan angka yang menunjukkan komposisi paduan.
Contoh: X5CrNi18-10 mengacu pada baja tahan karat yang mengandung sekitar 18% kromium dan 10% nikel.
Standar Cina (GB)
Sistem Tiongkok menggunakan format “Angka + Baja,” seperti 06Cr19Ni10, di mana “06” menunjukkan kandungan karbon kurang dari 0,06%, “Cr” mewakili 19% kromium, dan “Ni” mewakili 10% nikel.
Seri dan Mutu Baja Tahan Karat Umum
Baja Tahan Karat Seri 300 (Austenitik)
Karakteristik: Non-magnetik, dengan unsur paduan utama kromium dan nikel, terkadang molibdenum untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi. Menawarkan ketahanan terhadap korosi, kemampuan las, dan kemampuan bentuk yang sangat baik, dengan kekuatan sedang. Tidak dapat dikeraskan dengan perlakuan panas tetapi dapat diperkuat melalui pengerjaan dingin.

- 304: Baja tahan karat austenitik yang paling umum, mengandung kromium 18% dan nikel 8%, cocok untuk aplikasi umum seperti peralatan pengolahan makanan dan bahan bangunan.
- 304L: Versi rendah karbon dari 304 dengan kemampuan las yang lebih baik, digunakan dalam peralatan kimia.
- 316: Mengandung molibdenum (sekitar 2-3%), memberikan peningkatan ketahanan terhadap korosi klorida, cocok untuk industri kelautan, kimia, dan farmasi.
- 316L: Versi 316 rendah karbon, dengan kemampuan las yang lebih baik, cocok untuk lingkungan yang sangat tahan korosi.
- 321: Mengandung titanium untuk mencegah terbentuknya karbida selama pengelasan, cocok untuk lingkungan bersuhu tinggi.
Baja Tahan Karat Seri 400 (Feritik dan Martensit)
Karakteristik: Biasanya mengandung banyak kromium, sedikit atau tidak mengandung nikel, sehingga lebih hemat biaya. Baja tahan karat feritik bersifat magnetis dengan ketahanan korosi sedang, cocok untuk lingkungan dengan korosi yang lebih sedikit. Baja tahan karat martensit dapat dikeraskan dengan perlakuan panas, sehingga menawarkan kekuatan tinggi tetapi ketahanan korosi yang lebih rendah.
Nilai Umum:
- 410 (Martensit): Kekuatan tinggi dan ketahanan aus yang baik, digunakan dalam peralatan, instrumen bedah, katup, dll.
- 420 (Martensit): Kandungan karbon tinggi dan kekerasan yang kuat, digunakan pada pisau dan instrumen bedah.
- 430 (Feritik): Ketahanan korosi sedang dan hemat biaya, umum digunakan pada peralatan rumah tangga, peralatan dapur, dan dekorasi otomotif.
- 409 (Feritik): Tahan terhadap suhu tinggi yang baik, terutama digunakan dalam sistem pembuangan otomotif.
Baja Tahan Karat Seri 200 (Austenitik)
Karakteristik: Biasanya mengandung banyak kromium, sedikit atau tidak mengandung nikel, sehingga lebih hemat biaya. Baja tahan karat feritik bersifat magnetis dengan ketahanan korosi sedang, cocok untuk lingkungan dengan korosi yang lebih sedikit. Baja tahan karat martensit dapat dikeraskan dengan perlakuan panas, sehingga menawarkan kekuatan tinggi tetapi ketahanan korosi yang lebih rendah.
Nilai Umum:
- 410 (Martensit): Kekuatan tinggi dan ketahanan aus yang baik, digunakan dalam peralatan, instrumen bedah, katup, dll.
- 420 (Martensit): Kandungan karbon tinggi dan kekerasan yang kuat, digunakan pada pisau dan instrumen bedah.
- 430 (Feritik): Ketahanan korosi sedang dan hemat biaya, umum digunakan pada peralatan rumah tangga, peralatan dapur, dan dekorasi otomotif.
- 409 (Feritik): Tahan terhadap suhu tinggi yang baik, terutama digunakan dalam sistem pembuangan otomotif.
Baja Tahan Karat Seri 200 (Austenitik)
Karakteristik: Mengganti nikel dengan mangan dan nitrogen, sehingga lebih hemat biaya. Ketahanan korosi sedikit lebih rendah dari seri 300, dengan kekuatan sedang yang cocok untuk lingkungan korosif yang lebih ringan.
Nilai Umum:
- 201: Mengandung lebih sedikit nikel, dengan ketahanan korosi yang sedikit lebih rendah, banyak digunakan sebagai alternatif berbiaya rendah untuk 304, seperti peralatan dapur dan peralatan makan.
- 202: Mirip dengan 201 tetapi dengan kekuatan dan ketahanan korosi yang sedikit lebih tinggi, digunakan dalam aplikasi serupa.
Baja Tahan Karat Dupleks
Karakteristik: Menggabungkan sifat baja tahan karat austenitik dan feritik, menawarkan kekuatan yang lebih tinggi dan ketahanan korosi yang sangat baik. Sangat tahan terhadap retak korosi tegangan klorida, dengan kemampuan las yang baik. Kekuatannya dua kali lipat dari seri 300 tetapi dengan biaya yang lebih tinggi.
Nilai Umum:
- 2205: Baja tahan karat dupleks yang paling umum, dengan ketahanan yang sangat baik terhadap korosi dan retak tegangan, cocok untuk industri kelautan, kimia, dan pembuatan kapal.
- 2507: Baja tahan karat super dupleks dengan ketahanan korosi yang lebih baik, digunakan di lingkungan yang sangat korosif.
Pengerasan Presipitasi Baja Tahan Karat
Karakteristik: Mencapai kekuatan yang sangat tinggi melalui perlakuan panas dengan tetap mempertahankan ketahanan korosi yang baik. Cocok untuk aplikasi yang membutuhkan kekuatan tinggi dan material yang lebih ringan.
Nilai Umum:
- 17-4PH (630): Kekuatan tinggi dan ketahanan korosi yang baik, banyak digunakan dalam industri kedirgantaraan, nuklir, minyak dan gas.
- 15-5PH: Mirip dengan 17-4PH, tetapi dengan ketangguhan yang lebih baik, umum digunakan dalam industri kedirgantaraan, kimia, dan kelautan.
Baja Tahan Karat Paduan Tinggi
Karakteristik: Mengandung kromium, nikel, dan unsur-unsur lain (seperti molibdenum dan titanium) tingkat tinggi, yang dirancang khusus untuk lingkungan yang sangat korosif atau bersuhu tinggi.
Nilai Umum:
- 254 SMO: Baja tahan karat super-austenitik yang mengandung molibdenum 6%, menawarkan ketahanan yang sangat baik terhadap korosi lubang dan celah, ideal untuk pengolahan air laut dan lingkungan yang sangat korosif.
- Paduan 904L: Mengandung kromium, nikel, dan molibdenum tinggi, menawarkan ketahanan luar biasa terhadap korosi asam, cocok untuk pemrosesan kimia.
Kesimpulan
Berbagai seri dan mutu baja tahan karat, berdasarkan komposisi paduan dan metode pemrosesannya, memiliki tingkat ketahanan korosi, kekuatan, dan sifat fisik yang berbeda-beda, sehingga cocok untuk berbagai aplikasi industri. Pemilihan mutu baja tahan karat yang tepat bergantung pada kondisi penggunaan, lingkungan, dan pertimbangan biaya tertentu.
SSM menyediakan pipa, fitting, flensa, pengencang, pelat, dan batang baja tahan karat. Untuk pertanyaan teknis atau kebutuhan pengadaan, silakan hubungi kami.
