Bagan Baut Flensa ASME B16.5
Bagan Baut Flange adalah tabel yang digunakan untuk menampilkan ukuran, kuantitas, dan informasi terkait baut flange. Tabel ini membantu pengguna menemukan spesifikasi baut yang dibutuhkan dengan cepat untuk memastikan sambungan flange yang benar dan aman. Bagan ini umumnya berisi peraturan dan persyaratan untuk ukuran flange, kuantitas baut, ukuran baut, ukuran lubang baut, dan nilai torsi.
Berikut ini adalah Bagan Baut Flange yang umum digunakan dalam standar ANSI/ASME B16.5. Anda dapat mengunduhnya Bagan Baut Flensa PDF Di Sini.
Apa itu Flange Bolt?
A flange bolt is a specialized fastener designed to connect flanges. It plays a critical role in piping systems by providing the necessary strength and sealing capabilities to ensure secure flange connections. Flange bolts are essential for ensuring a leak-free and secure connection between flanges.
Jenis-jenis Baut Flange
- Mesin Baut dengan Mur: Baut mesin adalah baut dengan ulir penuh atau sebagian dan biasanya memiliki kepala heksagonal atau jenis kepala lainnya. Baut ini diamankan dengan cara memasangnya ke mur yang sesuai.
- Baut Stud dengan Mur: Baut stud adalah batang dengan ulir di kedua ujungnya, biasanya tanpa kepala. Bagian berulir di kedua ujungnya disekrup ke mur, atau salah satu ujungnya disekrup ke lubang sekrup yang sudah dibor, dan ujung lainnya disekrup ke mur.
Menurut ASME B16.5, baut dengan mur di kedua ujungnya direkomendasikan untuk semua aplikasi suhu tinggi yang luar biasa untuk sambungan flensa.
Apa Urutan Torsi Baut Flensa?
Urutan Torsi Baut Flensa mengacu pada urutan pengencangan baut flensa untuk memastikan flensa dikencangkan secara merata dan terhindar dari deformasi atau kebocoran. Urutan pengencangan yang benar sangat penting untuk menjaga integritas dan keamanan sambungan.
Mengapa Urutan Torsi Baut Flange dibutuhkan?
Jika urutan torsi yang benar tidak diikuti saat mengencangkan baut flens, tekanan yang tidak merata pada flens dapat menyebabkan deformasi atau kegagalan membentuk segel yang efektif. Urutan torsi yang tepat membantu mendistribusikan gaya pengencangan secara merata, memastikan flens terpasang rata dan rapat, serta mengurangi risiko kebocoran.
Urutan Torsi Baut Flensa Umum
Biasanya, urutan pengencangan baut flens menggunakan cara simetris silang untuk memastikan bahwa setiap baut dikencangkan secara merata. Berikut ini adalah urutan pengencangan standar:
1. Pengencangan pertama: Kencangkan semua baut secara berurutan hingga 30% dari torsi yang disarankan.
2. Pengencangan kedua: Kencangkan semua baut lebih lanjut dalam urutan yang sama hingga 60% dari torsi yang disarankan.
3. Pengencangan akhir: Kencangkan semua baut dalam urutan yang sama hingga 100% dari torsi yang disarankan.
Periksa ulang: Periksa dan konfirmasikan bahwa semua baut telah mencapai torsi akhir searah jarum jam.
Ringkasan
Baut flensa merupakan komponen penting dalam sistem perpipaan. Baut ini memberikan kekuatan dan kemampuan penyegelan yang diperlukan untuk memastikan kestabilan sambungan flensa. Memahami berbagai jenis dan spesifikasi baut flensa memungkinkan teknisi dan teknisi untuk menjaga integritas dan keamanan sambungan sistem.
Referensi sumber terkait:
https://www.extreme-bolt.com/flange-bolting-chart-asme-b16-5.html
https://eriks.co.uk/en/know-how-hub/blogs/sealing-polymer/talking-torqueing/


