Mencari
Tutup kotak pencarian ini.
logo kecil

Mengapa Baja Tahan Karat Terkorosi: Wawasan tentang Jenis Korosi dan Faktor Lingkungan

Daftar isi

Apakah Baja Tahan Karat Terkorosi?

Meskipun baja tahan karat dikenal akan ketahanannya terhadap korosi, baja ini tidak sepenuhnya kebal terhadap karat atau korosi.

Ketahanan korosi baja tahan karat berasal dari lapisan pasivasi pada permukaannya, yang terutama terdiri dari kromium (Cr) yang bereaksi dengan oksigen untuk membentuk lapisan kromium oksida.

Lapisan pasif ini melindungi baja dari sebagian besar zat korosif. Namun, dalam kondisi tertentu, baja tahan karat masih dapat berkarat atau terkorosi.

Baja Tahan Karat Berkarat

Jenis Umum Korosi pada Baja Tahan Karat

Korosi Seragam: Korosi ini terdistribusi secara merata di seluruh permukaan baja tahan karat, biasanya disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap lingkungan asam atau garam.

Korosi Terlokalisasi:

  • Korosi Pitting: Terjadi ketika zat korosif, seperti ion klorida, menembus cacat kecil pada permukaan baja tahan karat, sehingga membentuk lubang-lubang kecil.
  • Retak Korosi Tegangan (SCC): Disebabkan oleh efek gabungan tegangan tarik dan lingkungan korosif, yang menyebabkan terbentuknya retakan pada material.
  • Korosi Celah: Terjadi di ruang tertutup atau tertutup dengan pasokan oksigen terbatas, yang menyebabkan korosi lokal.
  • Korosi Intergranular: Bila baja tahan karat dipanaskan pada suhu tinggi, pengendapan karbida pada batas butir dapat mengurangi ketahanan terhadap korosi pada area tersebut.

Kelelahan Korosi: Hal ini terjadi ketika baja tahan karat mengalami siklus tekanan berulang saat berada di lingkungan korosif, yang menyebabkan terbentuknya retakan lelah.

Penyebab Korosi Baja Tahan Karat

Lingkungan Klorida (Ion Klorida): Klorida (misalnya, air laut, air asin, pembersih yang mengandung klorin) merupakan penyebab umum korosi. Ion klorida dapat merusak lapisan pasif pada permukaan, yang menyebabkan korosi lokal.

Lingkungan Suhu Tinggi: Dalam lingkungan bersuhu tinggi, lapisan pasivasi pada baja tahan karat dapat menjadi lebih tipis, sehingga mempercepat korosi. Secara khusus, di atas 800°C, jenis baja tahan karat tertentu rentan terhadap korosi intergranular, yang terjadi pada batas butir, yang menyebabkan kerapuhan.

Paparan Jangka Panjang terhadap Larutan Asam atau Basa: Meskipun baja tahan karat tahan terhadap sebagian besar zat asam, baja ini tetap dapat terkorosi dalam asam atau basa kuat yang sangat pekat. Misalnya, asam sulfat pekat, asam klorida, dan asam fluorida dapat merusak lapisan pelindung baja tahan karat.

Lingkungan Oksigen Rendah: Lapisan pasivasi pada baja tahan karat memerlukan oksigen untuk menjaga integritasnya. Dalam lingkungan dengan oksigen rendah (misalnya, jaringan pipa tertutup atau perairan dalam), lapisan pasivasi dapat rusak, sehingga permukaan logam rentan terhadap korosi.

Pemilihan Paduan yang Tidak Tepat: Berbagai jenis baja tahan karat memiliki tingkat ketahanan korosi yang berbeda-beda. Misalnya, baja tahan karat 304 cocok untuk lingkungan umum, tetapi dapat mengalami korosi di lingkungan dengan konsentrasi klorida yang tinggi. Dalam kasus seperti itu, baja tahan karat 316 (yang mengandung molibdenum) menawarkan ketahanan korosi yang lebih baik.

Kerusakan Mekanis dan Kontaminasi: Jika permukaan baja tahan karat tergores, aus, atau terkontaminasi, terutama oleh karat atau partikel oksida logam, lapisan pasif dapat rusak, yang menyebabkan korosi lokal. Hal ini umumnya disebut sebagai korosi keausan.

Cara Mencegah Korosi pada Baja Tahan Karat

Dari penyebab korosi baja tahan karat yang disebutkan di atas, jelas bahwa mekanisme korosi terkait erat dengan kerusakan lapisan pasivasi dan kemampuannya untuk memperbaiki diri.

Korosi terjadi sebagai akibat pengaruh gabungan faktor lingkungan (misalnya, ion klorida, lingkungan asam, konsentrasi oksigen) dan faktor mekanis (misalnya, tegangan, keausan).

Memilih material baja tahan karat yang tepat, menghindari lingkungan yang keras, menerapkan perawatan permukaan yang tepat, dan melakukan pemeriksaan serta pemeliharaan rutin dapat membantu mengurangi risiko korosi.

Untuk menghindari korosi pada baja tahan karat, tindakan berikut dapat dilakukan:

Pilih Bahan yang Tepat: Berbagai jenis baja tahan karat menawarkan tingkat ketahanan korosi yang berbeda-beda. Penting untuk memilih bahan yang sesuai dengan kondisi lingkungan:

  • Baja tahan karat 316 (yang mengandung molibdenum) menawarkan ketahanan yang lebih baik terhadap korosi di lingkungan klorida, membuatnya cocok untuk lingkungan laut atau air asin.
  • Baja tahan karat 304 cocok untuk lingkungan umum tetapi dapat terkorosi pada konsentrasi klorida tinggi atau lingkungan asam yang kuat.

Hindari Paparan Lingkungan Klorida: Ion klorida merupakan salah satu penyebab utama korosi baja tahan karat. Hindari paparan air laut, air asin, pembersih yang mengandung klorin, atau zat berbasis klorida lainnya dalam jangka waktu lama. Jika tidak dapat dihindari, pilih logam paduan dengan ketahanan korosi yang lebih kuat, seperti baja tahan karat 316.

Pembersihan dan Perawatan Rutin: Penumpukan kotoran, minyak, atau zat korosif pada permukaan baja tahan karat dapat merusak lapisan pelindungnya. Bersihkan permukaan secara teratur untuk menghilangkan kontaminan dan mencegah korosi. Gunakan pembersih yang lembut dan tidak korosif, hindari penggunaan asam atau basa kuat selama pembersihan.

Pastikan Pasokan Oksigen: Lapisan pasivasi pada baja tahan karat membutuhkan oksigen agar tetap utuh. Hindari menempatkan baja tahan karat di lingkungan dengan kadar oksigen rendah. Misalnya, pastikan pasokan oksigen yang cukup dalam jaringan pipa tertutup atau lingkungan perairan dalam, atau periksa kadar oksigen secara teratur di ruang tertutup.

Hindari Lingkungan Bersuhu Tinggi: Suhu tinggi (terutama di atas 800°C) dapat merusak lapisan pasif pada baja tahan karat, yang menyebabkan korosi intergranular atau jenis korosi lainnya. Hindari memaparkan baja tahan karat pada suhu yang terlalu tinggi, terutama dalam kondisi pemanasan jangka panjang.

Mencegah Kerusakan Mekanis: Kerusakan mekanis (misalnya, goresan atau keausan) dapat merusak lapisan pasif pelindung, sehingga meningkatkan risiko korosi. Gunakan alat dan metode yang tepat untuk mencegah kerusakan pada permukaan baja tahan karat. Untuk area yang rentan terhadap kerusakan, pertimbangkan untuk menggunakan lapisan pelindung atau tindakan pencegahan lainnya.

Gunakan Perawatan Permukaan yang Sesuai: Perawatan permukaan seperti pemolesan atau pasivasi dapat meningkatkan ketahanan korosi baja tahan karat. Perawatan pasivasi dapat meningkatkan lapisan pasivasi, sehingga meningkatkan ketahanan korosi. Untuk baja tahan karat yang terpapar lingkungan ekstrem, metode perlindungan permukaan tambahan, seperti pelapis anti-korosi, dapat diterapkan.

Hindari Kontak dengan Produk Besi: Baja tahan karat mudah terkontaminasi karat dari bahan berbahan dasar besi. Partikel karat dapat menempel pada permukaan baja tahan karat dan merusak lapisan pasif, sehingga memicu korosi. Saat menggunakan atau menyimpan baja tahan karat, hindari kontak dengan produk berbahan besi, terutama di lingkungan yang lembap.

Gunakan Teknik Pengelasan yang Tepat: Selama pengelasan, suhu tinggi dapat merusak lapisan pasif, yang menyebabkan korosi pada area yang dilas. Penggunaan material dan teknik pengelasan yang tepat (misalnya, pengelasan suhu rendah, menghindari panas berlebih) dapat mengurangi risiko korosi pada area yang dilas.

Mencegah Korosi Celah: Korosi celah biasanya terjadi di area tertutup, seperti sambungan flensa atau sambungan pipa, tempat pasokan oksigen terbatas, yang menyebabkan korosi semakin cepat. Periksa area ini secara berkala dan jaga segelnya dengan baik, atau gunakan material khusus (misalnya, flensa dengan gasket penyegel) untuk mengurangi risiko korosi celah.

Kesimpulan

Dengan memilih material baja tahan karat yang tepat, melakukan perawatan rutin, menghindari kontak dengan zat korosif, menjaga kondisi lingkungan yang optimal (seperti oksigen dan suhu), dan menerapkan perawatan permukaan yang sesuai, risiko korosi baja tahan karat dapat diminimalkan secara efektif.

Sumber Terkait
Perbarui preferensi cookie
id_IDID
Gulir ke Atas