Timbal (Pb) tidak memiliki sifat magnet.
Timbal merupakan bahan paramagnetik, yang berarti timbal tidak menunjukkan sifat magnetik dalam medan magnet eksternal dan tidak tertarik ke medan tersebut. Meskipun timbal mungkin terpengaruh secara lemah dalam kondisi tertentu, timbal tidak memiliki daya magnet yang signifikan seperti bahan feromagnetik seperti besi, nikel, atau kobalt.

Konfigurasi elektron memiliki pengaruh langsung pada sifat magnetik bahan, terutama dalam menentukan apakah suatu unsur bersifat magnetis. Susunan elektron dan arah putarannya memainkan peran penting dalam hal ini.
Konfigurasi elektron tungsten adalah [Xe] 4f¹⁴ 5d⁴ 6s². Semua elektron terluarnya berpasangan, sehingga tidak ada putaran elektron yang tidak berpasangan untuk menghasilkan momen magnetik bersih.
Meskipun konfigurasi elektron timbal mungkin sedikit dipengaruhi oleh medan magnet eksternal (paramagnetisme), ia tidak menunjukkan magnetisme yang signifikan dan dianggap sebagai bahan non-magnetik.
Apakah pengotor mempengaruhi kemagnetan tungsten?
Jika tungsten mengandung pengotor feromagnetik atau paramagnetik (seperti besi, nikel, kobalt, dll.), keberadaannya dapat mengubah keseluruhan daya magnet tungsten. Misalnya:
Kotoran feromagnetik: Unsur-unsur seperti besi (Fe), nikel (Ni), dan kobalt (Co) dapat membentuk paduan dengan tungsten, yang dapat menyebabkan paduan tersebut menunjukkan feromagnetisme lokal. Sementara tungsten murni tetap bersifat paramagnetik, pengotor feromagnetik ini dapat menyebabkan daerah magnetik lokal dalam paduan tungsten.
Pengotor paramagnetik: Jika pengotor itu sendiri bersifat paramagnetik, mereka dapat meningkatkan sifat paramagnetik tungsten yang lemah. Misalnya, unsur-unsur ringan atau logam transisi tertentu (seperti aluminium, tembaga) mungkin sedikit memengaruhi sifat paramagnetik tungsten yang lemah, tetapi efek ini umumnya tidak mengubah sifat paramagnetik utama tungsten.
Apakah timah bersifat diamagnetik?
Timbal merupakan bahan paramagnetik yang umum, artinya bahan ini tertarik lemah ke medan magnet, tetapi daya tarik ini sangat lemah. Tidak seperti bahan feromagnetik, daya magnet timbal sangat lemah, dan tidak secara spontan menghasilkan medan magnet. Akan tetapi, timbal tidak memiliki sifat diamagnetik; sebaliknya, bahan ini berperilaku seperti bahan paramagnetik dengan efek magnet yang sangat lemah.
Diamagnetisme biasanya merujuk pada bahan yang menunjukkan perilaku berlawanan dalam medan magnet, artinya bahan tersebut menghasilkan medan magnet dalam arah berlawanan untuk menolak medan eksternal.
Efek magnet pada timah
Pengaruh magnet terhadap timah sangat lemah. Karena timah adalah bahan paramagnetik, timah akan sedikit tertarik ke medan magnet, tetapi daya tarik ini minimal dan jauh lebih lemah dibandingkan dengan bahan feromagnetik seperti besi, kobalt, atau nikel. Secara spesifik:
Daya tarik lemah: Bila timah ditempatkan dalam medan magnet, timah akan sedikit tertarik oleh magnet, tetapi tarikan ini sangat lemah sehingga hampir tidak terlihat. Tidak seperti bahan feromagnetik, timah tidak menunjukkan sifat magnetik yang nyata.
Tidak ada magnet permanen: Timbal tidak memiliki daya magnet ketika medan magnet luar dihilangkan; tidak menjadi termagnetisasi.
Tidak ada efek diamagnetik: Meskipun timbal bersifat paramagnetik, ia tidak menunjukkan efek yang berlawanan dengan bahan diamagnetik, seperti tembaga, emas, atau aluminium, yang menghasilkan medan magnet dalam arah berlawanan untuk menolak medan luar.
Oleh karena itu, pengaruh magnet pada timah dapat dianggap sangat lemah dan sementara, hanya menghasilkan sedikit daya tarik ketika medan magnet hadir.


